Pekkabata – Rabu, 07 Mei 2025. Setiap hari Rabu pagi di SD Negeri 028 Pekkabata selalu terasa istimewa. Bukan hanya karena semangat belajar yang baru, tetapi juga karena adanya tradisi hangat yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas sekolah: sarapan pagi bersama. Kegiatan yang dilaksanakan di teras kelas dengan beralaskan tikar ini bukan sekadar mengisi perut sebelum memulai pelajaran, namun juga menjadi momen kebersamaan yang erat antara siswa, guru, dan bahkan orang tua.
Suasana ceria sudah terasa sejak pagi hari. Para siswa dengan antusias membawa bekal sarapan dari rumah, mulai dari nasi goreng, roti, hingga buah-buahan segar. Teras kelas yang biasanya menjadi tempat lalu lalang kini disulap menjadi ruang makan lesehan yang nyaman dan akrab. Tikar-tikar berwarna-warni terhampar, siap menampung tawa dan cerita para siswa sambil menikmati hidangan mereka.
Kegiatan sarapan pagi bersama ini bukan hanya inisiatif sekolah, namun juga mendapat sambutan hangat dari para orang tua siswa. Mereka mendukung penuh kegiatan positif ini, menyadari betapa pentingnya sarapan sehat bagi konsentrasi belajar anak-anak. Bahkan, tak jarang beberapa orang tua turut hadir untuk menemani putra-putri mereka, menambah kehangatan suasana pagi itu.
Kepala Sekolah SD Negeri 028 Pekkabata, Talib, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan sarapan pagi bersama ini memiliki banyak manfaat. “Selain untuk memastikan anak-anak tidak belajar dalam keadaan lapar, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa kebersamaan, saling berbagi, dan mempererat tali silaturahmi antar siswa dan guru. Kami sangat senang melihat antusiasme anak-anak dan dukungan dari para orang tua,” ujarnya.
Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa konsep sarapan di teras kelas dengan beralaskan tikar dipilih untuk menciptakan suasana yang lebih santai dan akrab. “Kami ingin anak-anak merasa nyaman dan menikmati momen kebersamaan ini layaknya di rumah sendiri,” imbuhnya.
Tak hanya sekadar makan bersama, momen sarapan pagi ini juga seringkali diisi dengan obrolan ringan, berbagi cerita, dan canda tawa antar siswa dan guru. Hal ini secara tidak langsung menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan menyenangkan. Para guru pun memiliki kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat dengan para siswa di luar jam pelajaran formal.
Tradisi sarapan pagi bersama setiap hari Rabu di SD Negeri 028 Pekkabata ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter dan nilai-nilai sosial. Kebersamaan yang terjalin di teras kelas setiap Rabu pagi ini diharapkan dapat menjadi bekal berharga bagi para siswa dalam menjalani kehidupan di sekolah dan di masyarakat kelak.
Kegiatan sederhana ini nyatanya mampu menciptakan dampak yang luar biasa. Rabu di SD Negeri 028 Pekkabata bukan lagi sekadar hari di tengah minggu, tetapi menjadi hari yang dinanti-nantikan karena adanya kehangatan sarapan pagi bersama yang mempererat tali persaudaraan.(Mir89)